Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

DIRJEND BIMAS KRISTEN BESERTA REKTOR/KETUA PTKKN BERIBADAH DI GEREJA BETHANY NGINDEN SURABAYA

Pada hari Minggu (5/10/2023), Direktur Jenderal Bimas Kristen (DBK) Kementerian Agama RI, Dr Jeane Marie Tulung, bersama Rektor/Ketua PTKKN, mengikuti ibadah minggu di Gereja Bethany Nginden Surabaya. Tampak hadir pada kebaktian itu: Prof Dr Yance Rumuhuru (Rektor IAKN Ambon), Dr Olivia Cherly Wuwung (Plt Rektor IAKN Manado), Dr Telhalia (Rektor IAKN Palangka Raya), Dr Harun Natonis (Rektor IAKN Kupang), Dr Joni Tapingku (Rektor IAKN Toraja), Dr Fredrik Warwer (Ketua STAKPN Sentani), dan Prof Dr Albiner Siagian (Rektor IAKN Tarutung). Kebaktian yang juga diikuti oleh ribuan jemaat Gereja Bethany Nginden ini dilaksanakan oleh Dirjen dan Rektor/Ketua PTKKN di sile-sela Rapat Kerja Nasional (Rskernas) Kementerian Agama RI di Surabaya, tanggal 3-5 Februari 2023.

Di tengah-tengah acara kebaktian yang juga dihadiri oleh Plt Direktur Urusan Agama DBK, Dr Suwarsono, beserta staf DBK ini, Dirjen didaulat untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Dalam arahannya, Dr Jeane merasa terharu mengikuti ibadah di gereja ini mengingat kerunduan hati jemaat yang begitu banyak untuk mendengarkan firman dan memuji Tuhan.

Gambar 1. Direktur Jenderal Bimas Kristen, Dr Jeane Marie Tulung, menyampaikan arahannya

Dirjen menyatakan bahwa Kementerian Agama RI mencanangkan tahun 2023 ini sebagai Tahun Kerukunan Beragama. Untuk itu, gereja harus berperan aktif untuk memupuk kerukunan antarumat dan antarpemeluk agama. “Kita tahu, bahwa tahun 2023 dan tahun 2023 adalah tahun politik. Karenanya, saya berpesan agar gereja tetap menjaga kondusivitas dan tidak terjebak oleh isu-isu politik dan politisasi agama,” demikian Dirjen melengkapi arahannya.

Gambar 2. Ribuan jemaat mengikuti kebaktian dengan khusyuk

Khotbah disampaikan oleh Pdt Rubin Ong yang mengambil nats dari Mazmur 126 ayat 1-6 tentang nyanyian ziarah. Pdt Rubin Ong bekata bahwa nyanyian ziarah ini disebut juga sebagai songs of ascent. Istilah lain juga menyebut nyanyian ziarah sebagai gradual Psalms, songs of degrees, songs of steps, atau pilgrim songs. Istilah ini merujuk kepada letak kota Yerusalem atau Bukit Sion, tempat yang dituju ketika peziarah berjalan sambil menyanyikan nyanyian ziarah itu, yang di perbukitan (lebih tinggi).

Nyanyian ziarah bermakna harapan untuk lebih baik artau meningkat. Oleh karena itu, orang Kristen haruslah yang berpengharapan. Harapan (hope) diibaratkan sebagai anker (sawuh) yang menjaga agar kapal tidak terombang-ambing. Dengan demikian, harapan membuat hidup orang Kristen tidak terombang-ambing oleh persoalan dunia ini.

Gambar 3. Foto bersama Dirjen DBK bersama Rektor/ketua PTKKN, staf, gembala, dan pengurus gereja

Kebaktian yang merupakan sesi kebaktian kedua pada setiap kebaktian minggu di Gereja Bethany Nginden, salah satu gereja terbesar di Asia Tenggara itu, disertai oleh perjamuan kudus yang juga diikuti oleh Dirjend beserta seluruh rombongan (as_iakn).